Kamis, 18 April 2013

Karakteristik Bahasa Arab


BAB I
PENDULUAN
            Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang diakui PBB sebagai bahasa Internasional.Karena itu di Indonesia Bahasa Arab dipelajari di sekolah, baik sekolah Kementrian Agama atau sekolah di bawah naungan Kementrian Pendidikan Nasional.
Mempelajari sebuah bahasa tak dapat dilepaskan dari mempelajari bagaimana bahasadigunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagaimana bahasa tersebut dipengaruhidan juga ikut membentuk budaya para penutur aslinya.Hal ini menyiratkan bahwaseseorang yang mempelajari bahasa tertentu tanpa memahami budayanya berpotensimenjadi orang “fasih yang bodoh” (Bennet, Bennet & Allen, 2003).
Dalam pembelajaran bahasa dewasa ini kemampuan berbicara fasih menyerupaipenutur asli bukan lagi menjadi hal yang paling utama; pemahaman terhadap budaya daribahasa yang dipelajari terbukti berperan penting dalam menentukan keberhasilanpenyampaian pesan dan terjalinnya komunikasi yang lancar antara si penutur dan lawan .
            Bahasa adalah sarana untuk menyampaikan budaya yang meliputi keyakinan, falsafah, adat dan Agama, demikian pula Bahasa Arab yang mampu mempertahankan dan menghadapi tuntutan dan tantangan segala zaman. Akibatnya Bahasa Arab tetap lestari.
            Tujuan pengajaran bahasa arab di sekolah adalah agar peserta didik mempunyai kompetensi :
1.      Lughawiyah
2.      Ittishaliyah
3.      Tsaqafiyah
BAB II
KARAKTERISTIK BAHASA ARAB
A.      Mufradat Bahasa arab
Bahasa arab mampu mengungkapkan makna secara akurat seperti kata Allail dan Annahr meliputi jangka waktu khusus. Untuk arti memuji dan ragu terdapat kata-kata : al Hamd, al Tsana’, al Madh serta al Syak, al Raib dan al Miryah. Masih dalam tataran mufradat, bahwa pembuatan istilah baru dalam bahasa Arab tidak harus menyerap istilah asing ( al-Taulid al Dzatiy )
B.   Bentuk Kata
1.      Isytiqaq : Pengembbangan makna suatu kata yang sama akar katanya seperti kataba menjadi Kitab, Maktabah, Maktub dll.
a.      Al-Ta’widh : menggantikan bentuk kata yang satu dengan bentuk kata yang lain seperti (Laisa liwaqtiha kaadzibah) Ai Takdziib
b.      Pengembangan makna dengan perubahan hakikat seperti maftah dan Miftah
c.       Pengembangan kata dengan tingkat kelenturan yang tinggi, sehingga tidak memerlukan awalan dan akhiran seperti pada kebanyakan bahasa di dunia seperti : Fataha-futiha-fattaha-iftataha-‘uftutiha dll.
2.      Pengembangan kata dalam bentuk Mutsanna , termasuk bentuk al-mutsanna alladzi laa yufradu
C.     Struktur Kalimat
Dalam struktur kalimat, bahasa Arab ditandai dengan adnya i’rab yaitu perubahan bentuk akhir suatu kata mu’rab baik dengan harakat atau dengan huruf. Memungkinkan Bahasa Arab sebagai berikut :
1.      Dengan I’rab, kalimat bahasa arab mudah difahami maknanya ( al-i’rab huwa al-ibanah ‘an al-ma’aani bil- alfadz ), adanya keterkaitan i’rab dengan makna, dengan kata lain i’rab merupakan indikator makna
2.      Dengan adanya i’rab, segera diketahui bagaimana suatu kata dalam kalimat seharusnya diucapkan seperti ( na’am, ‘umar thalib – ni’ma al-thalib umar – ikala ahmad al tuffah ).
3.      Dengan adanya i’rab, susunan kalimat dalam bahasa arab menjadi elastis sesuai dengan tuntutan makna kalimat yang bersangkutan. Dalam bahasa Indonesia umpamanya tidak mungkin dikatakan ‘”Apel itu dimakan”
D.    Keteraturan Qawa’id
Qawa’id ( gramatika) bahasa arab, baik morfologi ( bentuk kata, termasuk isytiqaq), sintaksis (struktur kalimat) termasuk sistem i’rab semuanya sejak dahulu sampai dewasa ini berlaku secara ajek (qiyasi, regular ), tidak banyak pengecualian. Keteraturan seperti ini berlaku pula dalam sistem bunyi (fonologi), tidak seperti bahasa francis yang memiliki beratus-ratus kata kerja yang ditashrif secara irregular, sehingga ucapan dan penulisannya tidak dapat dikuasai secara analogi kecuali dengan hafalan di luar kepala.
Keajekan bahasa arab seperti ini menyebabkan bahasa arab tidak perlu mengalami perubahan dari generasi ke generasi berikutnya, sehingga mampu melestarikan keberadaannya. Dan yang menjadikan karya tulis berbahasa arab generasi masa lalu dapat difahami oleh generasi masa kini.
BAB III
SIMPULAN DAN PENUTUP
A.    Simpulan
Setiap bahasa mempunyai karakteristik yang khas, demikian pula dengan bahasa Arab. Adapun karakteristik mata pelajaran bahasa Arab adalah sebagai berikut:
Bahasa Arab mempunyai dua fungsi yakni sebagai alat komunikasi antar manusia dan bahasa agama (Islam). Bahasa Arab sebagai komunakasi adalah prinsip bagi semua pendekatan dalam pembelajaran bahasa Arab. Aktivitas manusia yang disebut komunikasi baik lisan maupun tulisan dikarenakan keinginan setiap individu setiap saat ingin menyampaikan sesuatu. Dengan adanya karakteristik ini, motivasi peserta didik untuk mempelajari bahasa Arab yang sifatnya internal akan lebih besar.
 Arab memiliki struktur ilmu yang sama dengan bahasa-bahasa lainnya. Untuk mengenal bunyi dan alat ucap yang menghasilkannya, bahasa Arab melahirkan ilmu Makharij al-Huruf (fonologi), untuk mengenal perbedaan makna melahirkan ilmu sharaf (morfologi), untuk mengenal struktur kalimat melahirkan ilmu nahwu (sintaksis), dan untuk memahami makna melahirkan ilmu ma’ani (semantik).
 mendasar yang dimiliki struktur keilmuan bahasa Arab. Disamping ilmu-ilmu yang telah disebutkan (yang memang selalu ada dalam semua bahasa), bahasa Arab memiliki ilmu-ilmu lain seperti:rasam (grafologi), bayan (gaya bahasa), badi’ (keindahan kata dan makna), ‘arudh (pola syair) qawafi(bunyi-bunyi atau huruf-huruf pada kesastraan) matn al-lughah (asal bahasa).
Melihat dari karakteristik  bahasa Arab, maka strategi pengembangan bahasa Arab berdasarkan atas lingkup lingkungan yang paling dekat dengan peserta didik menuju dengan lingkungan yang jauh dengan cara: pertama, para peserta didik berkenalan dengan dirinya sendiri, keluarga dan seterusnya ke lingkungan sekolah. Adapun yang terkait dengan tema materi pembelajaran bahasa Arab hanya dimaksud untuk efektifitas yang diperlukan untuk menjalin komunikasi. Kedua, pemberian materi pembelajaran diharapkan memakai pendekatan yang efektif berdasarkan ruang lingkup dan tempat peserta didik mempelajari bahasa Arab.
B.     Penutup
Demikian sekilas tentang karakteristik Bahasa arab yang merupakan bagian materi yang disampaikan dosen pengampu, disamping ada karakteristik yang lain yang belum tersampaikan melalui tulisan ini. Dengan keadaan apapun bahasa arab tetap lestari, mampu mempertahankan keadaannya di dunia ini dan mampu segera bangkit kembali dari keterpurukannya begitu ada kesempatan untuk kembali menjalankan fungsi kemasyarakatannya